Temans,
apa pelajaran favoritmu waktu SD? Kalau saya, paling suka menggambar, olahraga, dan agama. Terutama agama karena gurunya senang bercerita. Etapi pada suatu hari, saat itu saya kelas V, Pak Guru Agama mengatakan sesuatu yang mengerikan.
Beliau bilang, "Jodoh kalian itu sudah ditentukan sejak sebelum kalian lahir."
JDEEEEEEEEEEEEENGGGG!!!
Pucat pasilah saya. Langsung dong, angkat tangan dan bertanya, "Pak, maksud Bapak, kalau sejak sebelum lahir, Alloh sudah menentukan jodoh saya Si A, dan ternyata begitu gede Si A ini jadi pemabuk, penjudi, hidup miskin, saya tetap harus menikah dengan dia?" (dewasa banget kan, pikiran anak kelas V SD.. -___-)
Pak Guru mengangguk sambil tersenyum geli, "Iya."
Yang bener aje!
Sejak itu, tiap kali melihat preman, abang bakso, abang becak, tukang sayur, saya sering parno sendiri dan berdoa moga mereka bukan jodoh saya. Bukannya merendahkan ya, tapi sejak kecil saya selalu mengimpikan menikahi seseorang seperti Ayah saya, yang pegawai kantoran, penyayang, dan selalu punya uang (sederhana banget kan, pemikirannya :p)
Preman dan abang-abang mungkin saja penyayang dan punya uang, tapi kan bukan kerja kantoran :D
Untungnya ya, saya ini orangnya mudah denial untuk hal-hal yang nggak sreg di hati. Mulailah saya mencari tau, banyak bertanya, banyak membaca, sampai akhirnya sadar bahwa jawabannya ada di Alquran dan hadist. Mulai deh, berakrab-akrab ria dengan dua benda itu.
Waktu SMP, betapa leganya ketika tau bahwa perempuan baik adalah untuk lelaki baik (QS An Nuur: 26), jadi saya pikir, kalau mau dapat jodoh baik, yang harus saya lakukan adalah menjadi perempuan baik. Toh baik itu sendiri adalah sebuah kata yang relatif, ya kan? :D
Tapi bahwa jodoh itu adalah sesuatu yang saklek, tidak saya dapati di Alquran. Barulah di bangku SMA, saya merambah ke hadist, dan ini yang saya temukan:
Dari Abu
Abdirrohman, Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu’anhu, dia berkata: ”Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wasallam telah bersabda kepada kami dan beliau adalah orang
yang selalu benar dan dibenarkan: ’Sesungguhnya setiap orang di antara kamu
dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam
bentuk nuthfah (air mani), kemudian menjadi ‘alaqoh (segumpal darah) selama waktu
itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama
waktu itu juga, lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu
meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat: menulis
rezekinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya. Maka
demi Alloh yang tiada tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada di antara kamu yang
melakukan amalan penduduk surga dan amalan itu mendekatkannya ke surga sehingga
jarak antara dia dan surga kurang satu hasta, namun karena takdir yang telah
ditetapkan atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk neraka sehingga dia
masuk ke dalamnya. Dan sesungguhnya ada seseorang di antara kamu yang melakukan
amalan penduduk neraka dan amal itu mendekatkannya ke neraka sehingga jarak
antara dia dan neraka hanya kurang satu hasta, namun karena takdir yang telah
ditetapkan atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk surga sehingga dia
masuk ke dalamnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Lihat! Lihat, kan? Rezeki, ajal, amal, nasib untung/celaka, masuk surga/neraka. Jodoh itu nggak termasuk hal-hal yang ditentukan sejak kita masih ada di dalam rahim, Saudara-Saudara! *nangis haru*
Tapi agak ngeri baca bagian-bagian terakhir, ya. Waktu itu, saya sempat down bacanya. Berhubung logika saya ini agak-agak ngawur, saya malah mikir, kalau gitu, ngapain saya berbuat banyak kebaikan? Berdoa aja semoga saya termasuk yang ditakdirkan masuk surga. Daripada nyesek, ya kan? Seumur hidup beramal baik, tau-tau pas mau meninggal malah berbuat maksiat.
Sedangkan orang-orang yang seumur hidup berbuat maksiat, cuma karena satu kebaikan, bisa masuk surga.
Langsung deh, saya dijitak kakak saya. Katanya, "Justru hadist ini mengajar orang untuk terus berbuat baik dan nggak berputus asa terhadap takdir Alloh. Biar orang jahat bisa tergerak untuk taubat dan orang baik nggak pernah terpikir untuk berbuat buruk karena nggak mau meninggal dalam keadaan begitu."
Yah, itulah salah satu keuntungan punya kakak yang bisa "menjitak" kita :)
Ah, jadi kangen sama Pak Guru Agamaku.. :')
Hari ini banyak banget yang niar baca postingannya tentang jodoh termasuk status niar di fb meminta jodoh yang terbaik, semoga dapet yang terbaik menjadi iman dan kekasih di surga kelak yaa mbak della :D
BalasHapusErrr...perlu tambahan 'jitakan' ga Bubil? qiqiqiqi.
BalasHapusBok..postingan ini sungguh menghangatkan hatiku..ecieeeh..:D
BalasHapusLengkap bener, ada hadistnya segala. Jujur gue baru tau ada hadist itu.
Seneng deh gue ada pengetahuan baru lagi. Gue kan minim pengetahuan hadist2 kek begitu.
Bersyukur gue udah ketemu ama si ayah, jodohku..aheey.. *sayup2 terdengar lagu jodohku by anang & ashanty* :D
@rindrianie Dengan senang hati, Rin. Selalu seneng 'dijitak' dalam hal-hal kayak gini, berarti masih ada yang peduli sama aku :)
BalasHapus@Desi Wah, seneng banget deh kalo posting geje ini berguna ya, Bok :D
BalasHapusWah wah memang jodoh ditangan Allah SWT, namun manusia diberi kesempatan untuk berikhtiar sesuai kriteria yang kita idamkan. Boleh saja mengapa tidak punya kriteria khusus.
BalasHapusMau calon yang baik, sopan, kualitas agama bagus, apa saja boleh saja. Hanya Saja semuanya harus dikembalikan kepada Allah SWT.
salam
"perempuan baik untuk laki laki baik" ... suka sekali mbak
BalasHapushahahah sampe ngakak ngebaca pemikiran lu pas masih SD... mikirnya jauh banget ya... :P
BalasHapusDiriku lebih beruntung dong? Bukan cuma punya kakak tapi kakak-kakak yang suka menjitak :p
BalasHapushahha..wuhuahaaa..sangat2 dewasa sekali pikirannya..
BalasHapusNgakak ga berhenti,,bergenti..
RAsanya pengen ngejitak juga nih/
@Niar Ci Luk Baa Iya, amin.. :)
BalasHapus@Asep Haryono Yo-i, Mas :)
BalasHapus@duniaely Ya kan, Mbak? :)
BalasHapus@Arman Korban sinetron, Man :D
BalasHapus@catumorli Iye ye, bener juge.. :D
BalasHapus@Nchie Hanie Nih, nih.. jitak aja. Nchie :D *nyodorin kepala
BalasHapusSelama ini aku tenang2 aja ga nyari2 jodoh soalnya wkt SD dikasih tau juga sama guru agama (jgn2 orgnya sama) klo jodoh itu sudah ditentukan sama yang Maha Kuasa. Jadi ga usah khawatir nanti juga dateng, wong udah ada kan tinggal tunggu waktunya aja.
BalasHapusNah sekarang abis baca postingan Mba Della ini saya jadi panik, ternyata jodoh saya blom adaaaaa huhuhuuu... cari dimanaaaa?
Btw, yg ditentuin cuma empat hal loh kak della, bukan lima. Masuk surga/neraka kyknya termasuk dalam urusan untung/celaka. Kan kayak di film omar, kalo ada yg salah langsung dibilang, "celakalah kamu...."
BalasHapus@catumorli Cieeeee.. Omaaaaarrrr.. ^O^
BalasHapusBtw Abu Jandal itu cakep yakk.. ;)
Iya, emang cuma empat.
@Mila Said Iya ya Mil, jangan2 guru agama kita sama :D
BalasHapusEtapi tenang aja, ada juga temenku yang bilang kalau jodoh itu termasuk dalam rezeki, jadi memang ud diatur, kan. Cuma orangnya nggak saklek Si A, bisa berubah ;)
Ayo, berjuang!
setubuuu....
BalasHapus:) seru juga cerita tentang jodohnya. Jadi referensi kalo misalnya anakku tanya2 tentang jodohnya kelak. Hehe. TFS.
BalasHapus@Nad Ehehehe.. seneng banget kalo bisa berguna :D
BalasHapus@Adek Pooh Huuusssshh.. hihihihi..
BalasHapusJadi, yg dimaksud dg JODOH itu apa Mbak??? #pasangmukapolos
BalasHapus